Inilah Patung Bunda Maria tertinggi di dunia. Patung Bunda Maria
Assumpta dibangun di Komplek Wisata Religi Gua Maria Kerep, Ambarawa,
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah,
dengan ketinggian 42 meter. Patung ini
dibuat oleh seniman patung asli dari Ambarawa. Patung ini memiliki
ketinggian
23 meter dengan ketinggian penopang 19 meter yang apabila ditotal
menjadi 42
meter.
Patung yang dibangun dengan
sistem bongkar pasang ini mengalahkan patung Bunda Maria tertinggi saat ini
yang ada di Bulgaria yang memiliki ketinggian 32 meter. Di kepala Patung Bunda Maria ini dihiasi replika
7 pancaran sinar yang menggambarkan Sapta Duka Bunda Maria. Patung ini
menghadap ke arah timur menghadap matahari terbit, menggambarkan bahwa patung Bunda Maria ini menyinari semua orang,
baik orang jahat maupun orang baik.
Rencananya, patung Bunda Maria Assumpta ini akan
diberkati dan diresmikan pada 15 Agustus 2015 pk 17.00 WIB oleh Mgr. Johannes Pujasumarta, Uskup Agung Semarang. Agama Katolik sangat menjunjung Bunda
Maria. Oleh karena itu, berziarah ke Gua Maria adalah hal yang rutin dilakukan
oleh umat Katolik.
sejarah kolam renang dan pemandian air alam muncul
Pemandian air alam yang sangat terkenal dengan kejernihannya ini
dibangun sekitar tahun 1987 dan berasal dari sumber mata air dari dalam
tanah yang keluar pada saat jaman Belanda dulu. Pemandian air alam
muncul yang berbentuk kolam renang ini memang memiliki kualitas air yang
bagus dan disertai dengan sirkulasi air yang sangat amat terjaga karena
sumber air berasal langsung dari dalam tanah yang ada dibawah dasar
kolam dan keluar secara terus menerus. Dan akhirnya kolam tersebut
dibuka untuk umum , Nama yang dipilih dari tempat ini adalah Pemandian Air Alam Muncul atau yang lebih dikenal dengan nama “Muncul” saja. Pemandian Air Alam Muncul dapat menjadi salah satu tempat wisata Jawa Tengah terfavorit untuk berwisata bersama keluarga anda di daerah propinsi Jawa Tengah.
dan dilain sisi ternyata banyak sumber sumber yang menceritakan tentang
sejarah dari situs yang erdapat dikawasan pemandian air alam muncul
Konon dahulu kala, Kolam renang Muncul ini sebelumnya adalah Pemandian
Putri Raja, atau yang sering dikenal dengan sebutan petirtaan. sebagai
bukinya, warga memang telah banyak menemukan arca dan banyak sekali watu
candi lain yang telah tersebar di sekitar pemandian air alam muncul.
sumber pertama juga berkata bahwa Sebenarnya masih ada beberapa Arca
namun secara sengaja di pendam ke dalam tanah untuk keamanan , disitu
juga terdapat Pohon besar dan sebagian arca yang di pendam kembali oleh
warga itu memang dipercaya warga sebagai penjaga dari mata air muncul
tersebut, sayangnya sudah banyak arca yang tidak terawat dan tidak
dijaga dengan padahal itu merupakan situs bersejarah yang sangat tinggi
nilai historisnya Pemandian air alam Muncul di buka sekaligus dikelola oleh pemerintah daerah kabupaten Semarang. Salah satu wisata yang terdapat di wilayah provinsi Jawa Tengah
ini tepatnya berada di Dusun Muncul, Desa Rowoboni, Kecamatan
Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Keistimewaan utama dari pemandian air alam Muncul
ini adalah airnya yang selalu mengalir deras dan sangat jernih. Hal ini
terjadi karena sumber air yang ada di dasar kolam itu selalu
mengeluarkan air, sehingga air pun akan terus mengalir dari bawah ke
atas dan dibuang dari beberapa saluran air di tepian kolam renang.
berikut lokasi dan alamat kolam renang dan pemandian air alam muncul
kolam renang ini berada di alamat Jalan Raya Muncul, Ambarawa, Jawa
Tengah, Indonesia atau pada titik GPS @-7.3284165,110.4379181
rute perjalanan ke kolam renang dan pemandian air alam muncul
dari semarang , mulai dari jalan dr wahidin , lalu dilanjut ke
jatingaleh , jika masuk tol maka ikuti tol semarang ungaran dan dilanjut
ke tol ungaran bawen , keluar pintu tol dan ambil ke jalan jenderal M
sarbini dilanjut ke jalan muncul sampai ketemu pemndian alam uncul yang
ada di sekitar jalan tersebut
dan jika dari arah magelang, perjalanan dimulai dari jalan pahlawan,
dilanjut ke jalan jogja semarang , lalu saat sampai di jalan lingkar ,
ambil kea rah jalan jenderal M sarbini , setelah itu ikuti jalan muncul
sampai ke destinasi pemandian air alam muncul
harga tiket masuk kolam renang dan pemandian air alam muncul
untuk harga tiket pemandian air alam muncul sangat terjangkau
berkisar Rp 5000 hingga Rp 10.000 pada hari libur , itu merupakan salah
satu faktor mengapa tempat wisata tersebut tidak pernah sepi pengunjung
kuliner di pemandian air alam muncul
selain kolam renang dengan airnya yang sangat jernih , di area ini
terdapat makanan lokal khas banyubiruambarawa yang sangat terkenal yaitu
pecel keong , pecel ini seperti pecel pada umumnya , yang membedakan
itu karena terdapat keong dan kombinasi berbagai jenis keripik ikan di
penyajiannya yang sangat menggugah selera
hotel di dekat pemandian air alam muncul
beberapa hotel yang terletak di dekat pemandian air alam muncul yaitu
crown guest hotel yang hanya berjarak sekitar 2 km dari pemandian air
alam muncul
Jembatan Biru,
mungkin bisa dikatakan sebagai objek wisata lokal dengan tempat yang
masih beraada pada tahap pembenahan. Dimana letaknya? Destinasi yang
satu ini dapat Anda temukan tidak jauh dari Desa Vokasi Asinan, masih
termasuk wilayah Tuntang, Kabupaten Semarang.
Apa sih yang menarik dari Jembatan Biru?
Sebelum menikmati hal-hal menarik di Jembatan Biru,
Anda bisa menyempatkan diri sejenak menyusuri rel kereta wisata yang
berada tidak jauh dari jembatan. Silahkan berfoto ria saat kereta sedang
tidak lewat. Tapi ketika kereta wisata Ambarawa lewat Anda pastinya
akan mendapat pemandangan lain yang lebih menarik, tentunya jika
beruntung berbarengan dengan jadwal lintas kereta wisata.
Jika
sudah puas menyusuri rel kereta, Anda bisa langsung menuju ke area
jembatan. Berada cukup dekat pasti di dalam hati Anda akan
bertanya-tanya. Apa yang menarik dari jembatan yang terputus begini?
Lebih tepatnya mungkin bukan terputus, tapi kedua sisi jembatan berwarna
biru ini sepertinya tidak ditakdirkan untuk tidak berjodoh (intermezo).
Hanya ada seutas tali mungil yang menghubungkan kedua jembatan,
sayangnya bukan tali yang bisa Anda lewati untuk berpindah ke sisi
jembatan yang lainnya.
Jembatan biru + persewaan perahu
Seperti
namanya, disini Anda bisa melihat jembatan dengan warna biru yang tidak
cukup panjang. Hanya itu saja? Ah itu sih biasa, benar bukan? Pasti
membosankan!!
But, "don't judge the book from the cover". Kurang lebih istilah ini juga berlaku ketika Anda berada di Jembatan Biru. Karena objek wisata tersembunyi di Kabupaten Semarang ini memberikan tipuan maut ke semua pengunjung yang datang.
Pesona panorama Jembatan Biru
Satu kata ketika berada di atas jembatan, "ISTIMEWA!!"
Langit, gunung dan air berpadu merdu
Merdu?
Bukan sepertinya, karena panorama langit, gunung dan air yang nampak
dari atas jembatan tidak bersuara. Hanya begitu indah dan nyaman
dinikmati. Ya, dari atas Jembatan Biru ini Anda bisa secara
langsung menyaksikan perpaduan indahnya langit biru Kabupaten Semarang,
penampakan 5 gunung Jawa Tengah dari kejauhan yang berpadu dengan
kemilau air Rawa Pening yang terkena cahaya matahari.
Langit, gunung, sawah, air dan perahu sewaan
Langit senja Jembatan Biru
Jadi,
jangan heran jika ketika sampai di jembatan ini Anda akan disuguhi
riuhnya anak muda yang menikmati siang-petang mereka dengan berselfie,
wefie atau hunting disini. Karena memang panorama yang ada sangat sayang
untuk diabaikan begitu saja. Bahkan tidak jarang banyak model dan
fotografer yang memanfaatkan Jembatan Biru ini sebagai lokasi
photoshoot. Lumayan kan kalau sedang beruntung Anda bisa cuci mata
melihat model-model ciamik yang turut melestarikan wisata.
Dayung.. Dayung... Dayung!! Mancing mania
Bagi
Anda yang punya nyali untuk menyusuri Rawa Pening, menyewa perahu akan
menjadi satu aktivitas yang menarik. Anda bisa ditemani pemilik perahu
atau mendayung sendiri untuk menikmati indahnya Rawa Pening dan
pemandangan sekitarnya dengan lebih leluasa.
Sewa Perahu Jembatan Biru
Tidak
sekedar mendayung perahu, tetapi Anda juga bisa memanfaatkan fasilitas
memancing di area yang sudah disediakan. Pastinya ini bagi Anda yang
memang hobi memancing. Bukan hanya di kola pancing lho, tetapi Anda juga
bisa memancing sembarri duduk asik di atas Jembatan Biru.
Melihat
aktivitas masyarakat sekitar yang mengurus tambak atau sawahnya juga
pasi akan menjadi pesona tersendiri yang dapat Anda nikmati selama
berada di jembatan berwarna biru ini.
warga sekitar Jembatan Biru
tambak ikan milik warga sekitar Jembatan Biru
Satu
hal yang menarik lagi dari hidden paradise of Kabupaten Semarang ini
(sok Inggris) adalah tiket masuk yang super murmer alias murah meriah.
Karena Anda hanya cukup membayar parkir senilai Rp 2000,- saja untuk
bisa menikmati anugerah Tuhan yang terkira indahnya di Jembatan Biru.
menikmati sore santai
Semoga
kedepannya objek wisata menarik ini akan semakin populer dan menarik
lebih banyak pengunjung. Lebih berharap lagi sudah pasti
infrastrukturnya menjadi semakin mempesona.
Tempat wisata di Boyolali terbaru
selanjutnya adalah Bukit Gancik. Seperti bersaing dengan New Selo, Bukit
Gancik juga menyuguhkan pemandangan yang tak kalah indahnya. Dan Bukit
Gancik juga merupakan wisata baru di Boyolali. Bukit Gancik terletak di
Selo Nduwur, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Karena
tempatnya lebih tinggi, maka pemandangan disini pun menjadi berbeda
daripada di New Selo. Gardu pandang disini berada di ketinggian 2000
mdpl sehingga cocok untuk foot dengan pemandangan pegunungan dan awan.
Tempat ini sangat cocok untuk kamu yang hobi bertualang dan fotografi.
Sama seperti Omah Bambu Merapi, biaya untuk tiket masuk hanya Rp. 5.000
saja.
Air Terjun Kedung Kayang
Instagram by @ahsanprasetyo
Terdapat wisata alam di Boyolali yang
tak kalah serunya dengan wisata sir di daerah sekitarnya. Di Boyolali
terdapat air terjun atau curug yang mempunyai kenidahan alam yang masih
alami dan asri, airnya pun mengalirjernih. Uniknya, Air Terjun Kedung
Kayang berada di apitan 2 gunung besar di Jawa Tengah yaitu Gunung
Merapi dan Gunung Merbabu. Jika Anda ingin pergi kesini dari Boyolali
atau Magelang, maka Anda akan menempuh perjalanan sepanjang 30 km atau 1
jam. Jika Anda berangkat dari Jogja, maka jaraknya adalah 55 km dan
membutuhkan waktu sekitar 1 jam 45 menit. Menurut cerita dari warga
lokal, air terjun ini sempat menjadi rebutan antar warga Kecamatan Selo,
Boyolali dan Kecamatan Sawangan, Magelang. Namun pada akhirnya Air
Terjun Kedung Karang ditetapkan sebagai wisata di Boyolali. Tiket masuk
air terjun ini hanya Rp. 2.500 per orang. Disini terdapat tempat untuk
beristirahat sembari menikmati pemandangan air terjun. Terdapat juga
penginapan di sekitar area air terjun.
Trekking Gunung Merbabu
Instagram by @pricilialinfanny
Tempat wisata di daerah Boyolali Jawa
Tengah selanjutnya adalah trekking Gunung Merbabu. Jika Anda adalah anak
gunung atau pecinta alam maka jangan melewatkan bagaimana rasanya
menaklukan salah satu gunung tertinggi di Jawa Tengah. Mendaki Gunung
Merbabu sangat coock untuk Anda yang sangat suka dengan gunung. Terdapat
jalur pendakian yang berada di Selo. Gunung Merbabu mempunyai 3 jalur
pendakian yang berada di Boyolali, Magelang, dan Salatiga. Jalur Selo
adlaah jalur yang aman sekaligus jalur yang paling bagus untuk menuju ke
puncak Gunung Merbabu. Sudah banyak yang menggunakan Jalur Selo sebagai
jalir pendakian. Jalur Selo mmepunyai pemandangan yang paling indah
diantara jalur yang lain. Anda akan melihat bunga edelwais yang tumbuh
di hamparan padang sabana yang sangat luas.
Gardu Pandang Alam Sutera
Masih seputar gardu pandang, wisata
Boyolali selo yang satu ini terletak tepat di Dukuh Pojok, Desa Samiran,
Keamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya, bahwa ini adalah objek wisata berupa gardu
pandang, maka Anda bisa menebak konsep seperti apa yang dihadirkan
disini. Gardu Pandang Alam Sutera memiliki pemandangan yang sangat
eksotis yaitu Kota Boyolali dan Gunung Bibi atau punggung Merapi dan
Merapi Tua. Sangat menarik, bukan? Gardu Pandang Alam Sutera adalah
wisata yang wajib Anda kunjungi jika mampir ke Boyolali. Jika Anda
beruntung Anda bisa melihat kera hutan dan elang Jawa yang berkeliaran
di sekitar gardu pandang. Harga tiket masuk ke gardu pandang ini sangat
murah, hanya Rp. 2.000 saja.
Gardu Pandang Suroteleng
Instagram by @suroteleng_gayeng
Kecamatan Selo memang tiada habisnya
memberikan kita pemandangan yang menarik. Masih ada lagi wisata Boyolali
Jawa Tengah yang berlokasi di Kecamatan Selo, tepatnya di Desa
Suroteleng yaitu Gardu Pandang Suroteleng. Dulunya gardu pandang ini
mempunyai jalur yang ekstrim namun karena pemandangan yang indah tidak
menghalangi wisatawan untuk berbondong—ondong menuju kesini. Tempat ini
dipenuhi oleh anak muda yang doyan jalan-jalan dan ingin punya foto
dengan pemandangan yang bagus.
Candi Lawang
Instagram by @bintangnovario98
Tempat wisata di Kabupaten Boyolali
memang lengkap, termasuk candi. Di Boyolali terdapat Candi Lawang yang
tak kalah menarik dengan candi-candi yang ada di Jogja, Magelang, dan
Klaten. Candi Lawang adalah bangunan bersejarah peninggalan kaum Hindu.
Di sekitaran Candi Lawang tidak terdapat relief yang menjadi bukti
peninggalan sejarah kaum Hindu. Namun di sekitar candi masih banyak
reruntuhan dan bebatuan candi yang berserakan, yang jelas bebatuan ini
adalah ornamen masa lalu. Candi Lawang berada di Desa Gedangan,
Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Rute perjalanan
menuju candi ini yang terdekat adalah dari Jogja menuju ke Klaten Baru
dan langsung menuju Boyolali.
Candi Sari
Instagram by @ari_keceng
Selain Candi Lawang, masih ada
peninggalan bersejarah milik kerajaab Hindu di Boyolali yaitu Candi
Sari. Berbeda dari Candi Lawang yang tidak memiliki informasi tahun
berapa candi itu dibuat atau ditemukan oleh warga Boyolali, Candi Sari
mempunyai sejarah masa lalu yang ditemukan warga sekitar pada tahun
1967. Candi Sari terletak tidak jauh dari Candi Lawang. Menurut warga
sekitar, Candi Sari dikeramatkan oleh masyarakat sampe sekarang karena
memiliki mata air kepercayaan. Karea itulah masyarakat sekitar candi
masih melestarikan Candi Sari sampai sekarang.
Pemandian Alam Kedung Goro
Beralih ke wisata Boyolali Jateng yang
lain, jika Anda senang dengan wisata air mungkin Pemandian Alam Kedung
Goro menjadi spot yang tepat untuk Anda. Disini tidak ada tiket masuk
alias gratis untuk dapat menikmati kesegaran dari pemandian alam yang
satu ini. Airnya sangat jernih dan segar, Anda juga bisa diving disini.
Kedung Goro terlokasi di Desa Bolo, Kecamatan. Wonosegoro, Kabupaten
Boyolali, Jawa Tengah. Selain menikmati kesegaran airnya yang dingin,
Anda dapat menikamti pemandangan di sekitar Kedung Goro yang eksotis dan
asri.
Pemandian Umbul Pengging
Instagram by @dekiismarmaulanakoto
Objek wisata alam Boyolali lainnya
adalah pemandian Umbul Pengging. Bukan cuma Klaten yang memiliki umbul
atau mata air, tapi Boyolali juga punya umbul yang pastinya ingin
membuat Anda segera menyelam dan merasakan kejernihan airnya. Anda dapat
menuju Umbul Pengging dengan jarak tempuh sekitar 20 menit dari Solo.
Umbul Pengging berada di Kecamatan Banyudono. Menurut catatan sejarah,
tempat ini dulunya merupakan pemandian yang digunakan untuk tempay mandi
keluarga Keraton Kasunan Surakarta. Pada zaman dahulu tempat ini
dinamakan dengan Pemandian Tirto Marto. Karena dulunya merupakan tempat
mandi keluarga ningrat, maka Anda jangan heran jika melihat bangunan
yang unik dan memiliki arsitektur khas Jawa zaman dulu di sekitar umbul.
Bangunan yang berada disini masih terasa suasanan Keraton Kasunan
Surakarta. Dan bangunan inilah yang menjadi salah satu daya tariknya
selain umbul itu sendiri. Tak jauh dari Umbul Pengging, terdapat makan
pujangga dari Keraton Kasunan Surakarta yaitu makan Raden Nagbehi
Yosodipura.
Udara yang sejuk dan pemandangan yang menakjubkan merupakan daya
tarik dari kawasan Wisata Eling Bening yang berada di satu sisi Rawa Pening,
Ambarawa ini. Selain dengan keunggulan alam yang indah, kawasan wisata
ini tetap menyediakan fasilitas yang lengkap, seperti kolam renang,
cafe, restoran, tempat outbound, camping ground hingga meeting room.
Kolam Renang, foto credit @naratamasurya / Instagram.
Credit @rossi_exo / Instagram.
Credit @er_lindaputri / Instagram.
Credit @alwiregar / Instagram.
Fasilitas pendukung lainnya dari Wisata Eling Bening ini seperti
children play ground, camping ground, archery area, hill tracking area,
flying fox, stage ceremonial and shows hingga outdoor sound systems.
Juga menyediakan tempat untuk pre wedding hingga wedding party, gathering, arisan hingga pesta ulang tahun. Akses jalan ke tempat ini lebar dan tempat parkir luas.
Menu menu nusantara menjadi andalan di Eling Bening ini. Berbagai
macam menu seperti soup, ayam goreng, bakaran ikan, ca sayur, pecel,
asem asem, mie lontong dan menu menu lainnya yang masih banyak lagi. Jalan / rute menuju Eling Bening Ambarawa: Dari arah
terminal Bawen lurus ke arah Ambarawa. Setelah traffic light arteri,
tidak jauh dari sana, ada Jalan Sarjono (Sebelum Kartini Tambakboyo) di
sebelah kiri jalan. Setelah masuk ke Jalan Sarjono, di sebelah kiri
jalan tak terlalu jauh, lokasi berada di sini. Wisata Eling Bening
Alamat: Jl. Sarjono, Ambarawa Kab. Semarang.
Nomor Telepon 085 7295 65656
Jam Buka 09.00-22.00
Koordinat GPS Lokasi: 7°15’10.6″S 110°25’33.1″E
Google Maps: -7.252949, 110.425875
Magelang seolah tak berhenti menebar
pesona, kali ini ada tempat wisata yang sedang menjadi tren baru di
Magelang, wisata hutan pinus. Saya pertama kali ngeh ada tempat wisata
ini dari foto-foto Instagram Simon Onggo, setelah bertanya akhirnya saya segera meluncur ke hutan pinus yang rupanya dinamai Wisata Top Selfie Pinusan Kragilan.
Lokasinya berada di Kaponan, Pakis, yang
merupakan kecmatan paling ujung di Magelang dan berada di lereng
Merbabu. Tentunya hawa dingin langsung menyergap begitu saya sampai di
lokasi Top Selfie Pinusan Kragilan. Wisata ini masih baru, sebulanan ini
baru jadi tren karena banyak yang posting di facebook dan instagram,
hutan pinus yang menjadi perbincangan lokal di Magelang.
Pengunjung terus mengalir ketika saya
datang, pasti mereka sama penasarannya dengan saya, penasaran dengan
hutan pinus ini. Tiket masuk hanya Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000
untuk mobil, tidak ada pungutan lain selain tiket itu tadi.
Hutan pinus ini terletak di lereng
bukit, tidak tampak dari pinggir jalan raya. Pengunjung harus mengikuti
jalanan beton sempit menuju hutan pinus. Lantas setelah merayapi bukit,
kita akan tiba di lereng yang terlindungi bukit dan di sinilah lokasi
Top Selfie Pinusan Kragilan berada. Sejauh mata memandang memang hanya
ada pinus, hutan ini tersembunyi sampai lokasi wisata ini kemudian
dipopulerkan.
Dinamai Top Selfie karena memang banyak yang berfoto selfie di tempat ini. Turunan curam menuju tempat parkir memang menjadi spot selfie paling populer, mulai selfie dengan tongsis dan hape sekadarnya sampai selfie serius dengan kamera DSLR, orang-orang datang dan ber-selfie dengan rupa-rupa gaya mereka.
Hutan Pinus ini memang indah, teduh saat
siang, tenang semilir angin, cocok untuk yang ingin bersantai dari
penat. Bagi penghobi foto, bisa mengeskplorasi hutan pinus ini yang
belum semua terjelajahi, dijamin akan menemukan titik foto bagus di
tempat ini.
Ada beberapa bagian hutan pinus yang
dibangun seperti tempat parkir motor dan mobil, beberapa warung dan juga
dek yang dipasang di pohon pinus. Untuk mengeksplorasi tempat ini sudah
ada jalan setapak menuju bagian dalam hutan pinus. Sekilas hutan ini
tampak kecil, tapi setelah dijelajahi rupanya luas juga dan melelahkan.
Jika ingin bertualang bisa menuruni
lereng hutan pinus dan menuju Sungai Selo Tumpang. Ketika saya turun ke
sungai rupanya debit airnya sedang kering karena musim kemarau.
Pemandangan ketika menuruni lereng sangat magis, pinusnya merunduk
teduh, menyapa hangat pengunjung yang datang.
Hutan Spot Foto
Sesuai namanya, Top Selfie Pinusan
Kragilan memang tempat yang diperuntukkan untuk berfoto. Mayoritas
berfoto selfie, tapi jika dijelajahi tempat ini bagaikan taman bermain
raksasa untuk para penghobi foto.
Coba bayangkan jika kabut masih turun tempat ini bisa menjadi tempat foto pre wedding yang magis. Para pencari cahaya juga bisa mengambil foto dari cahya mentari yang menerobos daun dan pohon pinus nan tinggi.
Saya mengkhayal seandainya dikembangkan tempat ini bisa menjadi tempat untuk hunting foto, mulai dari foto landscape, foto pre wedding,
foto perpisahan kelas, foto iklan dan macam-macam. Setidaknya dari apa
yang ada seperti kontur, hutan pinus dan panorama alam yang disediakan,
tempat ini menjanjikan untuk menjadi salah satu tempat berburu foto.
Bisa juga tempat ini jadi syuting video,
kalau melihat ambience di sini, cocok untuk syuting video a la band
post rock, atau video timelapse memanfaatkan Ray of Light,
hembusan angin sampai kabut yang di pagi hari masih memeluk tempat ini.
Perlu waktu untuk mengembangkan tempat ini, namun setidaknya melihat
animo besar mereka yang berfoto maka Top Selfie Pakisan Kragilan bisa
menjadi hutan khusus untuk foto-foto di Magelang.
Warga Berdaya
Top Selfie Pakisan Kragilan baru populer
sebulan ini dan baru mulai dikembangkan sejak dua bulan silam. Siapakah
di balik kepopuleran tempat ini? Masyarakat, warga Kragilan-lah yang
mengembangkan, mempromosikan dan mengelola tempat ini.
Warga Kragilan kemudian membuat struktur
organisasi pengelola. Mereka yang termasuk pengelola mengenakan seragam
biru hitam dan berbagi tugas, mulai dari mengatur jalan, menjaga loket
masuk, menjaga tempat parkir sampai menjadi pemandu yang tersebar di
area Top Selfie Pakisan Kragilan.
Saya salut dengan semangat warga ini,
pemasukan yang didapatkan dari loket masuk akan masuk ke kas dusun
kemudian bagi hasil dengan warga yang turut mengelola tempat ini. Garis
organisasinya tampak jelas di lapangan, ada koordinatornya, ada
penanggungjawabnya dan semuanya bekerja dengan tugasnya masing-masing.
Nama Top Selfie juga masyarakat yang
mencetuskan. Mereka menganggap namanya unik dan menjual, maka jadilah
nama tersebut digunakan sebagai nama hutan pinus ini.
Apa yang dilakukan oleh Warga Kragilan
adalah konsep cerah pengelolaan pariwisata oleh masyarakat. Di mana
masyarakat melihat potensi yang dimiliki daerahnya, memiliki kemauan
untuk mengembangkan daerahnya sendiri. Mengelola mulai dari loket masuk
sampai kebersihan sampah, semua oleh warga, berdikari demi daerah
sendiri.
Daya dan upaya warga ini perlu didukung.
Maka datanglah ke Top Selfie Pakisan Kragilan, dengan kita datang
minimal kita sudah memberikan sesuatu untuk warga. Dengan mempromosikan
maka warga akan senang, upaya mereka akan dikenal.
Di masa yang akan datang, seiring
populernya tempat ini. Semoga warga akan mengelolanya dengan benar,
membangun infrastruktur yang lebih memadai, memberikan alokasi dana
untuk kebersihan dan upaya untuk menjaga alam di sekitar tempat ini
supaya pengelolaan pariwisata yang mereka lakukan bisa berlanjut di masa
yang akan datang. Semoga warga semakin berdaya dan belajar pengelolaan
pariwisata dengan lebih baik lagi.
Lokasi
Lokasi tempat wisata ini ada di Desa
Kaponan, Pakis, Magelang. Nah, jika ingin menuju hutan pinus Top Selfie
Pakisan Kragilan maka bisa menempuh tiga alternatif jalur.
1. Jalur Muntilan/Blabak – Ketep. Dari
Ketep mengambil jalur ke arah Kopeng, kira-kira 4 kilometer dari Ketep
di sebelah kiri jalan akan terlihat spanduk Top Selfie Pakisan Kragilan.
2. Jalur Kopeng. Dari Kopeng ikuti jalur ke arah Ketep, Top Selfie akan ada di kanan jalan setelah memasuki daerah Kaponan
3. Jalur Candimulyo. Dari arah
Candimulyo menuju Kaponan, setelah bertemu pertigaan jalur Kopeng-Ketep
ambil ke kiri/ke arah Kopeng. Top Selfie Pakisan Kragilan akan ada di
kiri jalan.
Estimasi waktu tempuh dari Magelang
sekitar satu jam perjalanan dengan motor dan satu setengah jam
perjalanan dengan mobil. Saya menyarankan lebih baik menggunakan motor
jika ke sana, jalur menuju Ketep sedikit rusak di jalur Blabak-Sawangan,
pun jalur di dalam hutan pinus sempit dan susah untuk mobil berpapasan,
lokasi parkir mobil pun terbatas.
Kopeng - Berbicara masalah gardu pandang akhir-akhir ini ada
sebuah tempat yang sangat menarik dan unik nih sob, tempat ini berada di
lereng gunung merbabu. Apa itu? Ketep Pass? bukan. New Selo? juga
bukan. Tepatnya berada di dusun Cuntel, Kopeng, Getasan, kabupaten
Semarang. Dibilang unik karena disini terdapat ikon sebuah pohon
sebatang kara yang mengering. Nah di tengah-tengah pohon tersebut oleh
pengelola dibuat sebuah tempat duduk, atau rumah pohon cuma nggak ada
atapnya ya, jadi hanya sebuah papan melintang ditengah-tengah batang
pohon. Kalau mau memanjat disini udah disediakan tangga kok. Jadi kita
nggak kerepotan juga saat hendak naik keatas.
Kalau mau kesini nggak begitu susah kok sob, dari objek wisata umbul
songo Kopeng kira-kira berjarak sekitar 2 Km naik ke atas jalur
pendakian Merbabu ( Cuntel ). Nanti disana udah ada beberapa papan
penunjuk arahnya jadi buat kamu yang baru pertama kali kemari nggak usah
khawatir kesasar ya sob. Bisa lewat jalur alternatif Salatiga dan bisa
lewat Magelang. Terserah mau pilih jalur yang mana. Yang penting nanti
pas lihat papan penunjuk arah ke air terjun umbul songo, ambil jalan
tersebut dan ikuti terus, nanti akan sampai sendiri.
Untuk menuju kemari kita bisa menggunakan sepeda motor atau mobil, tapi
pastikan sebelum berangkat mesin kendaraan anda dalam kondisi baik ya
kawan, karena nanti kita musti berjibaku dengan medan yang menanjak dan
berkelok kelok.
Setelah sampai kita bisa memarkirkan kendaraan kita didepan rumah warga,
nanti ada papan penunjuknya sob, nah untuk biaya sendiri sangat
terjangkau. Kita hanya perlu membayar parkir Rp.2.000/ motor dan
Rp.5.000/ mobil, sedangkan untuk tiket masuknya kita dikenakan biaya
Rp.2.000/ orang. Murah banget ya?
Dari tempat parkir kita harus berjalan kurang lebih 100 meter agar bisa sampai dilokasi.
Bukit harapan Cuntel dari bukit Kerinduan ( objek wisata juga )
Ohh iya kawan lupa. Hehehe... nama objek wisata ini adalah Bukit Harapan Cuntel,
atau istilah kerenya BHC. Buat yang hobi mendaki gunung pastinya nggak
asing lagi dengan nama Cuntel ya sob, karena desa ini termasuk jalur
pendakian gunung merbabu. Sampai saat ini semua yang ada disini masih
sangat sederhana dan proses pengembanganya masih belum maksimal, maklum
aja sob, karena BHC ini dikelola oleh swadaya masyarakat desa Cuntel dan
milik perorangan.
Berbicara masalah BHC pasti nggak terlepas dari sang pemilik yaitu Mas
Ando, ia begitu gigih merombak kebun menjadi sebuah destinasi wisata
yang bagus dan keren. Tempat wisata ini juga bukan termasuk wisata
baru sih sob, karena sudah dibuat wisata sekitar 2 tahun yang lalu, cuma
baru akhir-akhir ini mulai dikenal oleh masyarakat luas.
Ada cerita dibalik bukit harapan cuntel
Maksudnya adalah cerita dibalik sejarah BHC ini sendiri sob, jadi
begini. Dulu tempat ini pernah dijadikan lokasi pembuatan film aku dan
kau cinta Indonesia. Walaupun film tersebut nggak melejit tapi
lokasinyalah yang malah justru naik daun, kenapa? karena background
cover dari film tersebut adalah bukit ini. Coba cek aja sob kalau nggak
percaya?
Makin lama makin berkembang dan pengunjung mulai berdatangan mulailah
sedikit demi sedikit tempat ini dirombak dan diberi berbagai fasilitas
yang memadai supaya pengunjung betah berlama-lama disini.
Kalau pas cuaca sedang cerah kamu bakalan lihat panorama alam yang luar
biasa. Disini nampak jelas gunung Andong & Telomoyo yang gagah
berdiri di depan bukit. Kalau beruntung kamu juga bakal lihat gunung
Sindoro & Sumbing di belakang gunung Andong. Nggak sampai disitu aja
sob, dari atas kita juga bakalan lihat pemukiman penduduk, terus ada
rawa pening, yang dibelakang kita bisa melihat gunung Merbabu. Nah loh
puas nggak kalau begitu? dijamin pasti.
Disini sudah disediakan beberapa gazebo yang nyaman. Jadi kita bisa
melepas lelah sambil menikmati pemandangan alam yang indah tersebut,
apalagi sambil ngemil. Mantap pakai banget. Selain gazebo, fasilitas
disini ada warung, toilet, tempat pandang, area parkir yang nyaman,
terus kalau mau sholat di dekat tempat parkir ada Masjid Baiturrahman.
Tempat sampah juga sudah ada. Termasuk lengkap ya sob?
Nah bagi kamu yang mau mampir kesini pastikan sedang nggak turun kabut
ya sob, supaya semua pemandangan dapat terlihat dengan jelas. Jangan
lupa buat jaga-jaga pakai pakaian yang hangat karena disini udaranya
dingin sekal